[30 Hari Bercerita] Sepatu


Kalau kamu adalah sepatu, maka aku adalah mesin jahit yang menempamu. Aku pula yang menjadi bagian dari perjuanganmu dari yang hanya selembar kulit yang kemudian disulap menjadi sepatu: licin, cokelat mengkilap dan bersol satu sentimeter.

Kamu rela mengalami bertubi-tubi luka. Kamu ikhlas mendapatkan sandungan menyakitkan yang diam-diam membuatmu menahan keras agar air matamu tak keluar. Kamu juga senang karena kamu dipertemukan dengan mereka yang ikut tertawa dan tergelak bersamamu.

Tapi, agaknya kamu lupa bahwa akulah yang menjembatani pertemuan-pertemuanmu dengan mereka. Tanpa aku, kamu hanyalah seonggok potongan kulit tak bermakna.

Pada akhirnya, kamu akan lebih senang berada di mal mewah yang terang benderang dengan listrik berbiaya miliaran rupiah per bulan. Disandingkan dengan baju dan tas glamor yang menyilaukan mata.

Kataku, terserah kamu, karena nyatanya aku hanyalah angin lalu yang sekadar mengunjungi harimu.

--ayuaara


#30haribercerita sekaligus #tantanganmenulisayu dengan dua kata kunci dari @rahmaniayulichandra: "baju" dan "sepatu"

@30haribercerita #30HBC1801

0 comments:

Post a Comment