Ada Aku, di Sampingmu

foto: asmithblog.com

Ada aku di sampingmu, siap mendengar berjuta ocehan lucumu tentang hal-hal yang menarik bagimu. Aku tahu tahapannya; Kamu akan menggandeng tanganku menuju spot favoritmu (kamu selalu punya spot favorit, entah di manapun kita berada), melepasnya, kemudian kedua matamu akan berbinar-binar semangat. Sudut-sudut bibirmu akan tertarik ke atas, membentuk senyum tulus. Lalu, kamu akan bercerita, dan aku tidak boleh menyela. Kecuali kamu bertanya padaku di tengah-tengah cerita. Selalu begitu.

Ada aku di sampingmu, siap menjagamu dengan sungguh-sungguh. Kamu ingat, kan, kita kerap pergi bersama? Saat itu, kapan pun itu, sekalipun kamu tidak pernah luput dari pengawasanku. Lucu kedengarannya. Aku perempuan, bisa apa aku? Tapi memang begitu. Aku selalu melihatmu, meskipun aku yakin kamu tidak menyadarinya.

Ada aku di sampingmu, siap mengingatkan banyak hal pada dirimu yang keras kepala itu. Aku tahu kamu selalu bersungguh-sungguh melakukan tugas atau pekerjaan apapun, namun kadang-kadang kamu tidak bisa mengontrol dirimu sendiri. Kamu sering terlalu serius memikirkan pekerjaanmu, membuatmu kelelahan dan jatuh sakit. Kamu terkekeh saja jika aku sedang mengingatkanmu, tapi aku yakin kamu akan berusaha menahan dirimu. Aku tahu benar soal itu.

Ada aku di sampingmu, siap memberikan semangat kala kesedihan dan masalah datang padamu. Kamu tidak pernah bisa menyimpan masalahmu sendiri, selalu kamu tumpahkan seluruhnya pada orang yang kamu percaya. Seringnya, kamu butuh es krim untuk mendinginkan kepalamu. Jadi, kamu mentraktirku, kemudian kamu bercerita. Aku selalu mendengarkan, memberikan saran, berusaha membuatmu lebih tenang. Lalu, pada akhirnya, kita justru akan saling menertawakan kebodohan-kebodohan yang kita lakukan. Tidak perlu waktu lama untuk bersedih, katamu.

Ada aku di sampingmu, siap menemanimu di waktu-waktu yang kamu miliki. Kamu mau ke mana? Ke bisokop, seperti bulan lalu? Ayo, tapi jangan film romance. Kamu tahu kan, aku benci itu. Atau kamu mau ke toko buku untuk membeli komik serial favoritmu? Bagaimana dengan kafe langganan kita berdua? Atau ... kamu mau mengajakku ke tempat asyik lain yang belum pernah kita kunjungi?

Ada aku di sampingmu, siap melakukan banyak hal untuk membuatmu bahagia. Kamu tahu benar aku selalu memegang ucapanku.

Ada aku di sampingmu, siap berjalan bersama denganmu. Siap menua bersamamu.

Ada aku di sampingmu, tetapi kamu tidak melihatku. Tidak pernah benar-benar melihatku.

8 comments:

  1. membaca cerita ini, bisa menggantikan secangkir kopi pagiku.

    menarik sekali,
    ah, tentu saja! kau kan penulis berbakat :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi, membaca ditemani secangkir kopi bisa jadi lebih menyenangkan.
      Aw, thank you udah mampir, Mbak! ^^

      Delete
  2. Tulisannya bagus, dan endingnya klimaks banget... bagus nih :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, supaya ada twist. Makasih udah baca btw. ^^

      Delete
  3. Baru mampir udah suka sama tulisannya :)

    ReplyDelete
  4. Typo di bisokop
    *bioskop
    Tapi bagus 😀

    ReplyDelete