Apa kabar?Begitu isi pesan yang kamu kirimkan pagi ini. Cukup lama aku termenung melihatnya, mengira-ngira sedalam apakah pertanyaan yang diselubungi kata-kata klasik itu. Selama ini, kita sama-sama menciptakan jarak, membendung seluruh sapa dan senyuman, menjadi orang yang seakan-akan tidak saling mengenal. Aku mengerti apakah itu hal yang benar, tetapi kupikir kita berdua sama-sama tidak masalah dengan keadaan seperti itu.
Apa kabar?Gerimis mengiringi detik waktu yang kuhabiskan untuk memandangi ponselku. Wangi tanah basah menyeruak masuk melewati jendela, bependar ke seluruh isi kamar. Biasanya aku menyukainya, namun kali ini isi pesanmu lebih memikat dibanding petrichor itu.
Aku yang sekarang bisa melihatmu sebagai sahabat yang lama tidak kutemui, atau membuka laci kenangan antara kamu dan aku tanpa ada rasa sakit. Memang, hidupku tidak pernah lagi sama setelah kepergianmu. Awalnya tidak menyenangkan; aku seperti tim baseball yang kehilangan salah satu pemainnya. Tidak lengkap. Lalu, aku sadar barangkali itu hanya karena aku tidak terbiasa tanpamu. Karena kenyataannya, semuanya baik-baik saja.
Meskipun tidak ada kamu.
Apa kabar?Aku baik-baik saja.
Aku bahagia. Kuharap kamu pun begitu.
(foto: tumblr.com)
Kece letter.
ReplyDeleteTengkyu, Kak. :D
DeleteApa kabar dan salam kenal hehehe
ReplyDeleteKabar baik. Salam kenal juga, ya. ^^
DeleteNdak puitis-puitis amat, kok. Haha.
ReplyDelete